SURABAYA (Tribratanews.jatim.polri.go.id) – Polda Jawa Timur apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021, yang berlangsung di lapanan apel Mapolda Jatim, Rabu (5/5/2021).
Giat itu dihadiri Forkopimda Jatim diantaranya Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Nica Afinta, Pejabat Utama Polda Jatim diantaranya Kabid Humas Kombes Gatot Repli Handoko.
“Kami baru saja melakukan apel Operasi Ketupat dalam rangka pengecekan pengamanan Idul Fitri tahun 2021 yang dilakukan oleh tim gabungan sekaligus melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dengan tujuan menjaga kamtibmas, kamseltibcarlantas,” kata Kapolda Jatim.
Selain itu, khususnya penanganan Covid 19, ini agar tetap diwaspadai oleh masyarakat di Jawa Timur, bahwa yang di India dan Eropa, serta adanya beberapa virus baru itu betul betul berbahaya.
Untuk itu, sudah ada imbauan pemerintah untak tidak mudik Lebaran, bahkan imbauan terakhir di adanya aglomerasi di dalam satu wilayah untuk tidak saling berkunjung. Artinya, kesempatan untuk menjaga kesehatan diri kita tergantung kita.
“ Saya minta masyarakat di rumah saja. Karena memang betul, virus baru penyebaran Covid sangat berbahaya. Untuk itu merayakan Idul Fitri bisa dilakukan dengan cara video call atau melewatkan teknologi seperti WA dan SMS. Sementara kita menahan diri untuk mencegah supaya tidak terkena virus corona. Dan Terimakasih atas kekompakan kita semua, mudah mudahan masyarakat berpartisipasi mencegah Covid 19,” tandasnya.
Sementara disingung pula terkait penyekatan, patroli mobil dan antisipasi pengguna jalan yang akan mudik lebaran melewati “jalan jalan tikus”.
“Yang penting hati kita dulu, hati dari masyarakat itu harus tertanam bahwa kita sekali lagi bisa menggunakan media telepon seperti SMS dan WA. Kunjungan silaturahmi keluarga, sanak family dan lain lain di Hari raya Idul Fitri, selain via WA dan telepon, jika sudah bertemu bisa menimbulkan potensi adanya penyebaran covid,” lanjutnya.
Selain itu, kalau misalkan jalan jalan bisa terjaga, maka semua bisa. “Tetapi tidak mungkin semua jalan kita jaga. Yang lebih penting hati dan pikiran kita untuk mengatakan bahwa Covid 19 sangat Bahaya,” ujarnya.
Sekarang, lanjut Kapolda, Covid 19 masih ada. Untuk lebih baik di rumah saja ini yang paling penting. “Sekali lagi meski banyak anggota yang jaga di jalan jalan namun imbauan kalau hati dan perasaannya masyarakat masih ngotot, sedangkan sudah tahu bahayanya Covid lebih penting maka kami mohon masyarakat untuk betul betul menjaga melaksanakan protokol kesehatan (prokes).
Sedangkan untuk lokasi wisata ada beberapa mekanismenya harus dilaksakan. Sekali lagi kami mengimbau laksanakan semua di rumah dulu. Kalau pelaksanaan salat Ied ada aturan dengan MUI dan Menag. “Saya minta prokes dilaksanakan dengan betul,” pungkasnya. (mbah)