Madiun – Menyambut datangnya bulan Muharram/Suro yang kerap diwarnai dengan peningkatan aktivitas masyarakat, khususnya perguruan silat, Polsek Geger bersama Tiga Pilar Kecamatan Geger menggelar kegiatan bertajuk “Sinergitas Tiga Pilar Polri dan TNI Bersama Organisasi Masyarakat dan Kepala Desa Se-Kecamatan Geger” pada Jumat malam, 23 Mei 2025, bertempat di Pendopo Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, serta tokoh masyarakat dalam menjaga dan memperkuat stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di wilayah hukum Polres Madiun.
Acara dihadiri oleh Wakapolres Madiun Kompol Mukhamad Lutfi, unsur Muspika Kecamatan Geger, Kepala Kesbangpoldagri Kabupaten Madiun, dai kamtibmas, para kepala desa se-Kecamatan Geger, serta perwakilan dari organisasi masyarakat dan sejumlah perguruan silat seperti PSHT dan PSHW.
Dalam sambutannya, Wakapolres Madiun Kompol Mukhamad Lutfi mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh-tokoh perguruan, untuk berperan aktif dalam menjaga suasana aman dan damai di tengah masyarakat. Ia juga menyampaikan perkembangan penanganan dua kasus perampasan atribut perguruan yang terjadi di Desa Uteran dan Desa Purworejo. Masyarakat diminta untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan penanganan kasus sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Lebih lanjut, dalam arahannya Kompol Lutfi menekankan bahwa keamanan adalah pondasi utama bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan warga. Ia mengingatkan bahwa segala bentuk pelanggaran hukum merupakan tanggung jawab individu, bukan organisasi, sehingga penting bagi seluruh unsur masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai hukum dan etika sosial.
Dari pihak pemerintah daerah, Camat Geger bersama perwakilan dari Kesbangpoldagri Kabupaten Madiun menyampaikan dukungan penuh terhadap penguatan sistem keamanan partisipatif. Salah satu langkah konkret yang dirancang adalah pembentukan dan pengaktifan kembali Satgas Sentot Prawirodirjo sebagai garda pengamanan kegiatan-kegiatan perguruan. Selain itu, juga tengah diwacanakan pembentukan Satgas Anti Premanisme yang melibatkan masyarakat dan elemen perguruan secara langsung.
Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan kondisi keamanan di Kecamatan Geger dan sekitarnya dapat tetap kondusif menjelang dan selama peringatan bulan Muharram, sekaligus menjadi contoh positif penanganan dini potensi gangguan kamtibmas berbasis kearifan lokal.
Discussion about this post